Tanaman Bonsai Berbunga Punya Nilai Tambah

Kriteria penilaian tanaman bonsai mencakup bentuk, keserasian pengaturan cabang dan ranting, serta kesan tua sang pohon. Namun bonsai yang berbunga dapat pula meningkatkan nilai bonsai itu.

Pada pameran bonsai dimanapun, bonsai berbunga yang lebat pasti akan segera menyedot perhatian pengunjung. Setidaknya bila mereka tidak mengetahui letak seni dari bonsai mereka masih dapat menikmati ‘kehebatan’ bonsai itu, kecil-kecil tapi berbunga. Kekaguman akan bertambah bila bonsainya telah ‘jadi’ dan bunga-bunganya berwarna semarak, makin tinggilah nilai bonsai itu.

Menurut Thomas Hendra, pebonsai senior di Bandung, bonsai berbunga umumnya digemari oleh mereka yang masih pemula dan kaum Ibu. Ternyata di luar negeri kedua kalangan itu pula yang menggemari bonsai berbunga. Dikisahkan oleh Budi Sulistyo, Di Jepang kelompok pencinta bonsai berbunga secara rutin menggelar pameran khusus Azalea dan Rhododendron pada musim semi, sekitar April – Mei. Di negeri Matahari Terbit itu bonsai Azalea dan Rhododendron memang sangat terkenal dengan keindahan dan warna-warni bunganya. Pebonsai-pebonsai disana sering mengokulasi beberapa jenis bunga dalam 1 pohon sehingga tercipta panduan seni bonsai berbunga. Meskipun ini bertentangan dengan kaidah bonsai yang menghendaki keaslian dari alam, tapi demi keindahan, keindahan seperti itu bisa diterima sebagian masyarakat.

Jenis berbunga banyak

Sebenarnya bukan hanya azalea atau kelompok rhododendron yang menampilkan bunga, tapi ada beberapa jenis yang rajin berbunga antara lain pusaka, soka, anting putri, dan mirten. Namun masyarakat yang awam bonsai memilih kamboja Jepang sebagai bonsai berbunga. Tanaman ini memang mempunyai akar yang dapat menggembung dipermukaan tanah sehingga mirip bonsai. Namun demikian tanaman ini tetap tidak bisa disebut bonsai. Agar lebih jelas tanaman apa yang baik untuk bahan bonsai berbunga, baca juga artikel “Jenis-jenis Bonsai Berbunga”(Red).

Lebih laris dan mahal

Selain meningkatkan nilai bonsai adanya bunga juga dapat mendongkrak harga bonsai. Bahkan setelah bonsai tidak lagi berbunga, harganya pun merosot. Pendapat ini disetujui oleh Thomas Hendra, Rachmat dari Paguyuban Bonsai Cihideung Indah, Lembang, Bandung, serta Budi Sulistyo. Adanya bunga dapat membuat bonsai lebih cepat laku dibanding bonsai tanpa bunga. Pasalnya daya tarik alaminya lebih kuat. Di India misalnya bonsai berbunga yang dijual di bursa selalu habis dengan harga relatif lebih mahal dari pada bonsai hijau tanpa bunga.

Hal ini bisa menjadi peluang bagi pemula, wanita atau pun pengusaha bonsai untuk menciptakan bonsai berbunga dalam ukuran mini. Dengan demikian bentuk yang mungkin belum sempurna dapat tertolong dengan adanya bunga, apalagi kalau lebat.