Top Ad unit 728 × 90

Artikel Terbaru

recentposts

Abu Sebagai Pupuk Tanaman



Banyak petani pedesaan yang memanfaatkan abu sisa bakaran bahan organik untuk memupuk tanaman. Apa yang bisa diperoleh dari abu ini ?

kebunbibit.id

Bagi petani di desa Cihowe, kecamatan Parung, Bogor, pemakaian abu untuk memupuk tanaman bukanlah barang baru. Hampir seluruh petani di situ, selalu memasukkan abu ke dalam lubang tanam setiap kali ingin menanam sayuran. Abu juga biasa mereka gunakan sebagai pupuk dasar dalam penanaman durian, rambutan dan jambu.
Abu yang biasa digunakan sebagai pupuk adalah abu yang sudah dalam bentuk lembut. Abu itu bisa berupa abu dapur, abu sampah, abu jerami maupun abu sekam padi. Sebagai pupuk, sebenarnya bahan ini sudah tidak lengkap mengandung unsur hara. Adanya pembakaran telah menghilangkan hara C, H, O, N dan S yang menguap ke udara. Hara yang tertinggal paling-paling hanya K, P, Ca, Mg, dan Fe. Itu pun, kecuali K, jumlahnya sangat sedikit.
Tapi kenapa banyak petani yang memupuk dengan abu ? seorang petani sayuran yang dihubungi Kami tak bisa menjelaskan alasannya, “Kebiasaan petani di sini memang menggunakan pupuk dari abu, dan saya mengikutinya,” jawabnya. Namun seorang ahli tanah IPB yang tak mau disebut namanya mengatakan bahwa bahan ini mengandung hara kaliun yang lumayan besar. Dan benar memang. Simak saja, abu yang berasal dari pembakaran jerami padi misalnya, kadar kaliumnya mencapai 10-35%, abu sisa bakaran kayu mengandung 6-12%, dan abu sekam padi mengandung kalium 1,85%. Dan keistimewaannya adalah, abu bersifat lambat dalam melepas hara kaliumnya. Pelepasan kalium akan berjalan sedikit-sedikit tapi secara kontinu.
Dengan begitu tanaman akan mendapatkan hara ini dalam waktu yang panjang.
Abu juga digolongkan sebagai pupuk organik lantaran diperoleh dari pembakaran bahan organik. Namun pengaruhnya terhadap tanah ternyata berbeda dengan kompos dan pupuk kandang yang juga pupuk organik. Kompos dan pupuk  kandang lebih banyak berperan dalam perbaikan sifat fisik tanah. Tanah bertekstur liat atau pasir, bisa menjadi gembur kalau diberi kompos atau pupuk kandang dalam jumlah yang cukup. Tidak demikian halnya pengaruh abu terhadap tanah. Menurut ahli tanah IPB, pemberian abu ke dalam tanah bisa menaikkan pH tanah. Ini karena bahan ini memang bersifat basa, ya antara lain karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Hanya saja kenaikan pH itu berlangsungnya cuma sementara. Namun ada juga efek buruk dari pupuk abu. Kalau bahan ini diberikan terlalu banyak, maka tekanan osmotic tanah bisa naik, melebihi tekanan osmotic dalam akar tanaman. Ini berbahaya, sebab, kalau perbedaan tekanan itu terlalu besar, maka cairan dalam sel akar bisa tertarik keluar dan bisa menyebabkan lepasnya dinding sel (plasmolisis).
Beberapa takaran pupuk abu agar tidak sampai menyebabkan terjadinya plasmolysis? Sayang aturan bakunya belum ada. Tapi plasmolysis, sebenarnya juga hanya terjadi kalau abu yang diberikan jumlahnya terlalu berlebihan. Dosis aman yang selama ini dipakai petani adalah sebesar 1 gelas abu (kurang lebih 300 cc) untuk tiap lubang tanam jagung, kedelai, mentimun, cabai dan terung. Bahan ini diberikan sebagai pupuk dasar dengan cara dicampurkan dengan tanah dalam lubang tanam. Dan untuk pupuk dasar pada penanaman durian, jambu, belimbing, mangga dan berbagai jenis tanaman tahunan lainnya, takarannya kurang lebih 3 liter tiap lubang tanam. Bahan ini ditaburkan di sekeliling bibit yang baru ditanam, lalu disiram air.
Abu Sebagai Pupuk Tanaman Reviewed by Unknown on 12.30 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Perawatan Tanaman Hias © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.