Hebatnya si Nangka Mini
Ini dia jenis nangka supergenjah yang sudah bisa mulai berbuah pada umur 9 bulan sejak ditanam dari biji.
Hebatnya lagi, jenis nangka ini rata-rata bisa berbuah lebat. Tajuk
pohonnya berukuran mini, sehingga cocok ditanam di halaman sempit. Bahkan ditanam
di dalam pot sekalipun, ia bisa juga berbuah.Pohon nangka mini
itu tumbuh di tepi kolam lele, di pekarangan rumah Kolonel Soetrisno yang
beralamat di Jl. Sirih 12, Komplek Angkatan Darat Cibubur, Jakarta. Sosoknya tampak kurang menyakinkan.
Tingginya hanya sekitar 4 m, sedangkan diameter pangkal batangnya tak lebih
dari 7 cm. Tapi buahnya lebat bukan main, keluar mulai dari panggal batang
dekat tanah hingga percabangan yang paling atas. Pohon nangka itu sampai
terlihat merunduk, karena terlalu sarat dengan buah.
Menurut
Soetrisno, sekali berbuah, tanamannya ini bisa menghasilkan lebih dari 40 buah.
Itu pun sudah dijarangkan, agar buahnya tidak menjadi kerdil. Buah nangka ini
berbentuk bulat lonjong, warna kulitnya hijau muda dengan duri-duri jarang dan
tumpul. Beratnya, masih menurut Soetrisno, berkisar antara 5-6 kg per buah,
tapi ada juga yang bisa sampai 20 kg. Daging buahnya berwarna kuning jingga,
beraroma harum dan rasanya manis.
Tanaman nangka
yang tumbuh di pekarangan Kolonel Soetrisno itu merupakan jenis nangka mini
asal Riau, seperti yang pernah dimuat Steve Stanley Oktober 1986. Dalam edisi
ini sengaja diungkap lagi, karena nangka mini ini sudah banyak ditanam di Jawa.
Dengan demikian tentunya juga sudah banyak pula informasi menarik yang perlu
diketengahkan.
Sudah Dikebunkan
Informasi
mengenai nangka mini ini pertama kali diterima Soetrisno dari adiknya yang
bertugas di daerah transmigrasi di Riau. Karena tertarik, ia lalu memesan biji
nangka mini itu untuk bibit. Sekitar dua tahun lalu kiriman biji nangka itu datang
sebanyak kurang lebih 1.000 butir.
Beberapa biji
lalu dicobatanamkannya di pekarangan rumah. Ternyata bibit itu kemudian bisa
tumbuh dan berbuah lebat. Bibit lainnya ia kebunkan di Kampung Pasanggrahan,
Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu, Bogor
(Jabar). Di kebun itu sekarang ada 500 batang pohon nangka mini, yang ditanam
dengan jarak 4x6 m bersama kacang tanah sebagai tanaman sela.
Tanaman nangka
mini itu tumbuh cukup subur. Percabangannya hampir menyentuh tanah, daun-daunnya
berwarna hijau gelap. Tingginya rata-rata 4 m. Umurnya baru 1,5 tahun, tapi
hampir seluruhnya sudah berbuah. Buah yang dihasilkan cukup banyak, tapi
Soetrisno sengaja tidak menjualnya. Ia akan memanfaatkan bijinya sebagai bibit.
Umur 9 Bulan Sudah Berbuah
Salah satu sifat
nangka mini yang paling menonjol adalah umur mulai berbuahnya yang begitu
singkat. Menurut Soetrisno, nangka mini yang ia tanam rata-rata sudah mulai
berbunga pada umur 9 bulan sejak penanaman biji. Pada waktu pembungaan pertama
itu tinggi tanaman sudah mencapai 1,5 m, sedangkan diameter batangnya rata-rata
2 cm.
“Pertumbuhannya
memang sangat pesat, meski hanya ditanam ala kadarnya,” tutur colonel yang juga
punya usaha ternak lele ini ketika ditemui Steve Stanley di kebunnya.
Pada pembungaan pertama itu, bunganya sudah bisa langsung menjadi buah. Jadi,
menurut Soetrisno, tak ada istilah “belajar berbuah” bagi nangka mini.
Pada pembuahan pertama
ini, harus dilakukan penjarangan agar buahnya bisa besar-besar. Menurut
Soetrisno, cukup disisakan 1-3 buah saja per pohon. Saat sedang berbuah,
tanaman perlu diberi kayu penopang agar tidak roboh.
Berbuah Terus-Menerus
Berdasarkan
laporan Achmed Daud dari Balai Penyuluhan Pertanian Pangaraian-Riau, nangka
mini bisa berbuah terus-menerus sepanjang tahun. Setiap tahun tanaman ini bisa
menghasilkan 30-50 buah, dengan musim terbesar jatuh pada bulan
Agustus-September.
Di Cibubur, Jakarta, sifat berbuah
terus-menerus itu juga tidak berubah. Seperti yang dikatakan Soetrisno, tanaman
nangka mini miliknya tiap musim bisa menghasilkan 40 buah. Sesudah buah-buah
itu dipanen, buah berikutnya akan segera muncul lagi.
Berkembang Di Jawa Timur
Nangka
mini asal Riau ini juga sudah berkembang di Jawa Timur. Di sana dikenal dengan nama nangka “hichsu”, yang
merupakan kependekan dari “Haji Ichsan Choliq Soekandar”. Disebut demikian
karena orang itulah yang pertama kali membibitkannya dalam jumlah besar dan
kemudian mempopulerkannya.
Menurut Indro Prasetyo, penyalur bibit nangka mini di
Bojonegoro, nangka yang di Jawa Timur juga disebut nangka genjah ini, sudah ada
di Nganjuk sejak tahun 1980. Namun nangka mini ini baru popular pada tahun
1987, saat nangka mini dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan di Bojonegoro.
Pada tahun 1988 penanamannya bahkan sudah menyebar ke seluruh kecamatan di
Bojonegoro. Bibitnya juga sudah banyak mengalir ke luar daerah, antara lain ada
yang dikirim ke Kalimantan dan beberapa daerah
di Jawa.
Berbuah Dalam Pot
Nangka genjah
yang bertajuk mini ini sangat cocok ditanam di halaman rumah maupun di
sudut-sudut sempit depan rumah. Soetrisno juga menanamnya di depan rumah
sebagai pajangan. Lebih dari itu, sekalipun ditanam di dalam pot, nangka mini
ini ternyata bisa juga berbuah. Seorang kolektor tanaman yang tinggal di Jl.
Slamet Riyadi 37-Lawang, Malang,
telah membuktikannya. Tanaman nangka mini pot miliknya itu kini sudah berumur 8
tahun.
Menurut
pemiliknya, nangka mini dalam pot itu sudah berbuah empat kali. Umur berbuahnya
memang menjadi lebih tua jika dibandingkan dengan yang ditanam di tempat
terbuka. Pembungaan pertama terjadi waktu tanaman berumur sekitar 4 tahun.
Buahnya pun menjadi lebih kecil, hanya seberat 2,5 kg. Namun tanaman itu tetap
bisa berbuah banyak. Pada pembuahan kali ini di pohon yang hanya setinggi 1,7 m
dengan cabang-cabang serta daun yang tidak rimbun itu, ada 4 buah nangka.
Sedangkan pada musim sebelumnya 3 buah.
Bibitnya Sudah Tersedia
Kini, bibit nangka mini ini
bisa dengan mudah diperoleh di kebunbibit.id
Hebatnya si Nangka Mini
Reviewed by Unknown
on
13.03
Rating:
Tidak ada komentar: