Top Ad unit 728 × 90

Artikel Terbaru

recentposts

Daun Sambung Nyawa


kebunbibit.id
Bentuknya daun tanaman ini mirip ngokilo, hingga banyak yang salah sebut. Khasiatnya antara lain sebagai obat tumor. 
Daun Sambung Nyawa memang sangat kesohor. Bisa jadi ya. Cerita tentang khasiat daun ini barangkali tak akan nada habisnya untuk dikisahkan. Banyak orang berkisah tentang pengalamannya menggunakan daun ini. Dan agaknya penderita dengan keluhan berbagai penyakit yang kebetulan bisa sembuh setelah memakan daun ini lalu menyebarluaskan kemanjurannya. Tak pelak lagi daun inipun menjadi buah bibir. Dan dari khasiatnya yang menurut cerita cukup banyak itulah, maka daun ini lalu disebut sebagai daun sambung nyowo = daun penyambung nyawa. Artinya si penderita yang makan daun ini akan sembuh dan berumur panjang.
Seorang bapak yang tinggal di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan, sudah bertahun-tahun menderita tumor pada kulit yang dalam bahasa Jawa-nya disebut uci-uci. Upaya pengobatan ke dokter hingga ke pengobatan konvensional tak pernah berhasil. Secara tak sengaja, ia berbincang-bincang dengan seseorang yang punya pengalaman sama. Selanjutnya secara teratur ia makan daun Sambung Nyowo ini sebagai lalapan. Hasilnya, “Saya terbebas dari uci-uci. Makin lama mengecil,” ujarnya.
“Orang-orang Solo memang sudah sering memanfaatkan daun ini sebagai obat tumor,” demikian keterangan Drs. Z. Arifin – Kepala Lab. PT. Air Mancur yang berlokasi di Taman Obat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Belum diketahui apa kandungan daun tersebut sehingga berkhasiat sebagai obat. “Banyak kok yang sembuh dari tumor, dengan hanya memakannya sebagai lalap,” katanya meyakinkan.
Nama daun ini, tampaknya juga simpang siur. Banyak yang menyebutnya sebagai ngokilo. Barangkali karena bentuknya mirip. Ngokilo memang dikenal pula sebagai tanaman obat. Tapi, sebenarnya ngokilo atau enyoh kilo ini adalah tanaman yang sering disebut sebagai keji beling atau daun picah beling. Nama latinnya Strobilanthes crispus atau sering juga disebut Sericocalyx crispus.
Dari hasil identifikasi di Puslitbang Biologi-LIPI, diperoleh keterangan bahwa daun sambung nyowo itu punya nama latin Gynura procumbens dari suku Asteracea. Namun keterangan ini dibantah oleh Drs. Z. Arifin. Menurutnya daun itu disebut Gynura pseudo cina yang masih sesuku dengan G. procumbens.
Asal-usul daun dewa belum diketahui dengan pasti. Yang jelas, tanaman ini sudah dimanfaatkan oleh orang-orang daratan Cina sebagai obat, sudah sejak lama. Dalam tulisan K. Heyne juga disebut bahwa orang-orang Jawa memanfaatkannya untuk pengobatan penyakit yang berhubungan dengan ginjal.
Bila memang benar daun Sambung Nyowo ini disebut G. procumbens seperti keterangan dari Puslitbang Biologi, maka selain nama tersebut tanaman ini juga disebut sebagai Daun Dewa atau Beluntas Cina.
Bunga daun ini menurut K. Heyne berwarna kuning. Hanya sayangnya, jarang sekali tanaman ini menampakkan bunganya. Ini pula yang menyebabkan perbanyakannya menggunakan cara setek batang. Tanaman ini tergolong mudah ditanam dan cepat tumbuh. Juga tak perlu perlakuan yang istimewa untuk membiakkannya. Batang yang sudah tampak tua bisa langsung dipotong dan ditanam.
Tak bisa dipungkiri, daun Sambung Nyowo memang tanaman obat. Dari pengalaman beberapa orang, hanya dengan melalap 3 atau 4 lembar daun setiap hari, penyakit tumor bisa ditanggulangi. Tapi apa yang ada dibalik kehebatannya itu, belum banyak orang tahu. Artinya, belum diketahui kandungan-kandungan yang menyebabkannya sangat manjur sebagai obat tumor.
Daun Sambung Nyawa Reviewed by Unknown on 13.45 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Perawatan Tanaman Hias © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.