Mencegah Keracunan Insektisida
Tak jarang penyemprotan insektisida juga ditunjukkan ke
buah dan daun tanaman yang akan dimakan. Bagaimana cara mencegah keracunan
insektisida ini?
Seorang ibu pemilik anggur pekarangan di Jakarta
menelepon Steve, “Saya
mau menyemprot buah anggur dengan insektisida, tapi apa buah itu nanti tidak
beracun ya, kalau dimakan?” begitu pertanyaannya.
Kekhawatiran ibu itu mudah dimengerti. Bagaimanapun juga,
racun serangga yang disemprotkan itu juga dapat meracuni manusia. Tapi sebenernya,
produsen insektisida juga sudah menyiapkan aturan main (tata cara penggunaan)
agar insektisida tidak menimbulkan efek racun yang berbahaya bagi manusia
maupun binatang lain yang tidak mau kita bunuh.
Bagaimana aturan main itu ? untuk menjawab pertanyaan
ini, Steve menghubungi Ir. Djoko P. Sastrosatomo, technical officer PT.
ICI Pestisida Indonesia dan Ir. Sudaryanto dari PT. Gajah Pura Indah yang juga
bergerak di bidang pemasaran pestisida. Jawaban mereka disajikan berikut ini :
1.
Hentikan
penyemprotan, 14 hari menjelang panen
Daya racun
pestisida yang disemprotkan ke tanaman ada batas waktunya. Pada hari-hari awal
setelah penyemprotan, daya racunnya masih tinggi, sehingga mampu menumpas hama
atau penyakit penyerang tanaman. Tapi lambat laun, pestisida itu terurai
menjadi bahan yang tidak beracun lagi. Kecepatan Penguraian sangat dipengaruhi
oleh suhu udara dan curah hujan. Semakin tinggi suhu udara dan semakin banyak
hujan jatuh, semakin cepat pula pestisida terurai menjadi bahan yang tidak beracun.
Tapi umumnya, pestisida yang bekerja sebagai racun kontak dan racun perut,
sudah terurai dalam 14 hari setelah disemprotkan. Dan buah atau daun yang
tadinya terkena semprotan takkan berbahaya lagi kalau dimakan. Karena itu
dianjurkan agar penyemprotan buah atau sayuran, sudah dihentikan 14 hari
menjelang panen. Namun begitu, jangan lupa juga mencuci buah atau sayur itu
sebelum dimakan.
2.
Gunakan
kepekatan larutan sesuai dengan aturan
Yang dimaksud
dengan kepekatan (konsentrasi) pestisida adalah banyaknya bahan yang dilarutkan
dalam air. Kepekatan biasanya dinyatakan dengan cc/liter air atau g/liter air.
Berapa kepekatan larutan yang boleh digunakan untuk membunuh hama/penyakit,
selalu tercantum pada label kemasan masing-masing pestisida. Aturan itu harus
kita patuhi, jangan sampai kita menyemprotkan pestisida dengan kepekatan
melebihi ketentuan. Soalnya, pestisida yang terlalu pekat bukan saja mencemari lingkungan, tapi juga meracuni
tanaman yang disemprot.
3.
Menyemprot
hanya kalau perlu
Biasakanlah untuk
menggunakan pestisida itu hanya kalau perlu saja, yaitu kalau tanaman
benar-benar diserang hama/penyakit. Jangan menyemprotkan pestisida secara
rutin, misalnya 3 hari sekali atau 6 hari sekali. Soalnya, penyemprotan yang
terlalu sering bisa menyebabkan terbawanya pestisida ke dalam buah atau
sayuran. Selain itu, penyemprotan yang terlalu sering juga menimbulkan
kekebalan hama/penyakit terhadap pestisida.
4.
Patuhi aturan
yang dianjurkan
Pada tiap kemasan
pestisida juga selalu tercantum tatacara pengamanan agar terhindar dari
keracunan. Antara lain mengenai pakaian yang harus dikenakan oleh penyemprot,
waktu penyemprotan, cara membuang wadah bekas pestisida dan cara penyelamatan
bila terjadi keracunan. Aturan itu hendaknya dipatuhi benar.
Efek residu
pestisida itu memang selalu ada. Tapi kalau ketentuan pengamanan itu dipatuhi,
maka efek residu itu akan sangat kecil, jauh di bawah ambang batas yang
membahayakan.
Mencegah Keracunan Insektisida
Reviewed by Unknown
on
12.51
Rating:
Tidak ada komentar: