Sabut Kelapa Sebagai Media Anggrek
Di
Indonesia sabut kelapa tidak populer digunakan sebagai media tanam bagi
anggrek. Meski ada yang menggunakannya tapi jumlahnya tak banyak. Umumnya
mereka enggan menggunakan media ini karena mudah ditumbuhi jamur. Anehnya di
Thailand, sabut kelapa begitu justru umum digunakan sebagai media anggrek.
Salah satu manfaat sabut kelapa
adalah untuk media tanaman anggrek. Selain murah, ia juga mudah didapatkan.
Hanya saja di kalangan penganggrek kita, media ini kalah populer dibandingkan
dengan media arang misalnya. Umumnya mereka enggan mempergunakan sabut karena
mudah ditumbuhi jamur, yang pada akhirnya juga akan mengganggu pertumbuhan
anggrek.
Namun dari kunjungan
saya ke beberapa nursery anggrek di Thailand, yang dijumpai kenyataan lain. Di
negeri yang populer akan keunggulan anggrek-anggrek silangannya ini, ternyata
sabut kelapa malah umum digunakan. Terutama pada nursery anggrek yang
mengusahakan Dendrobium sebagai bunga potong.
Murah
dan tahan lama
Tertarik dengan
kenyataan yang
ada di sana, Saya pun menjumpai Ah Hwa, salah seorang petani
anggrek Dendrobium di Bangkok. Ketika ditanyakan alasannya memilih sabut kelapa
sebagai media tanaman anggrek Dendrobiumnya, sembari tersenyum ia mengatakan
“Satu-satunya alasan adalah karena harganya yang murah itu.” Menurut petani
ini, pengganggrek yang memerlukan sabut kelapa tidak perlu repot-repot mencari
dan membersihkannya, cukup datang ke pabrik yang khusus membuatnya. Di pabrik
tadi sabut kelapa berukuran 40x30x15 cm dijual dengan harga 4 baht (Rp 300,00)
per buah
.
“Selain harganya yang
murah tadi, sabut kelapa juga tahan lama.” Berdasarkan pengalamannya, sabut
tadi baru perlu diganti 4 tahun setelah digunakan.
Apa
syaratnya ?
Untuk mendapatkan sabut kelapa
yang baik memang perlu dilakukan seleksi terhadap bahan bakunya. Pertama-tama
sabut kelapa memang harus diambil dari kelapa yang telah tua. Sabut dari kelapa
yang tua memiliki serat yang lebih kuat. Selanjutnya sabut juga mesti
dikeringkan.
Bila bahan baku yang
terkumpul sudah cukup banyak, sabut tadi disusun secara vertikal. Selanjutnya
guna mendapatkan media yang kompak dan padat, sabut tadi dimasukkan ke mesin
untuk dipres hingga akhirnya didapatkan sabut yang tersusun dalam bentuk empat
persegi panjang.
Lokasi
dan penyiraman
Meski memiliki
kekurangan, sabut kelapa bisa sangat ideal digunakan di daerah yang curah
hujannya rendah. Bilamana lokasi penanaman di daerah yang curah hujannya
tinggi, media ini masih tetap bisa digunakan dengan syarat digunakan atap
plastik sebagai pelindung.
Cara penyiraman
rupanya juga sangat berperan. Maklum saja, terlalu banyak air bisa mengundang
kedatangan jamur. Ah Hwa melakukan penyiraman anggreknya dengan menggunakan
selang berdiameter sekitar 4 cm yang ujungnya diberi corong berlubang-lubang
sehingga air yang keluar seperti berasal dari “gembor”. Orang yang menyiram
tinggal berjalan mengitari deretan tanaman yang tersusun di atas rak.
Penyiraman ini dilakukan pada pagi hari secukupnya hingga media sabut tidak sampai
terlalu basah.
Menurut Ah Hwa,
setelah beberapa lama dipakai, dipermukaan sabut seringkali ditumbuhi lumut.
“Tapi kedatangan lumut itu tidak mengganggu tanaman, malahan berguna untuk
menutup akar saat musim panas tiba,” katanya menerangkan.
Jadi, bila kita
memiliki lokasi yang cocok serta melakukan cara penyiraman yang benar, sabut
kelapa yang murah meriah bisa jadi merupakan satu alternatif pilihan untuk
digunakan sebagai media tanam anggrek. Apalagi sabut kelapa mudah didapatkan.
untuk detail lebih lengkap bisa dilihat di kebunbibit.id
Sabut Kelapa Sebagai Media Anggrek
Reviewed by Unknown
on
09.52
Rating:
Tidak ada komentar: