Golden Barrel Kaktus Bola Emas

Dibidang kaktus lainnya, ia memang paling mirip bola. Dengan tubuh yang terbalut duri keras dan tajam, rupa-rupanya kaktus ini sudah lekat dengan penggemarnya dan bahkan ada yang menjadikannya koleksi kebanggaan.

Lumayan daya pikat kaktus ini, apalagi kalau ukurannya sudah segede gentong. Bentuknya bundar seperti bola, dilengkapi duri-duri kuning emas atau putih, besar, kuat dan tentu saja tajam. Pantas saja kalau ia mendapat julukan keran Golden Barrel (Barrel adalah tong kayu yang bentuknya seperti gentong). Nama latinnya adalah Echinocactus grusonii.

Oleh penggemarnya di Indonesia, kaktus ini secara umum sering disebut Kaktus Bola Emas. Mengingat ukuran yang ada disini, paling besar hanya segede bola. Belum ada yang segede gentong, seperti halnya di negara asalnya.

Tiga orang kolektor kaktus beken seperti Herman Hasyim, Rizal dan     Drs. Darwanto memiliki kaktus jenis ini. Bahkan Herman Hasyim memiliki yang ukurannya lebih besar dari
kepala manusia, yang ditanam dalam rumah kacanya di Colibah Utama, Cimacan. Ada juga yang berukuran kecil, dengan diameter 3-5 cm, ditanam dalam pot berderet-deret, seperti yang dikoleksi Drs. Darwanto di Taman Wisata Senaputra, Malang atau Rizal di kebun kaktusnya, Lembang.        Di manapun saja tempatnya, Kaktus Golden Barrel ini memang tampak lebih menonjol penampilannya, dibanding kaktus lain yang ada di sekitarnya.

Kaktus unik ini sebenernya berasal dari Meksiko, dengan tempat tumbuh yang banyak mengandung pasir dan batuan, serta curah hujan yang minim sekali. Tapi kemudian, kaktus ini banyak juga ditemui di Texas dan beberapa negara Eropa. Seperti yang sudah disaksikan sendiri oleh kolektor-kolektor kaktus kita di taman-taman nasional dan beberapa green house di luar negeri, ternyata ada kaktus yang diameternya mencapai 1,2 meter dan diduga sudah berumur puluhan tahun. Kaktus ini, di sana sudah cukup ngetop, bahkan telah mendapat tempat khususdi hati penggemarnya. Terutama karena penampilannya yang menawan, dan bisa disaksikan dalam ukuran raksasa.

Si Bola Emas bisa juga tumbuh baik di Indonesia, meskipun iklimnya sedikit kurang mendukung, terutama karena curah hujan yang terlalu banyak. Kalaupun ia bisa dijumpai dan tumbuh subur disini, adalah berkat adanya rumah kaca atau atap plastik untuk menghindari curahan air hujan. Dan medianya tentu saja harus banyak mengandung pasir, seperti layaknya di negara asalnya.

Kaktus ini tergolong lamban tumbuhnya, sehingga harganyapun Terbilang mahal, apalagi yang berukuran besar. Sebuah tanaman yang hanya berdiameter 40-50 cm, harganya ada yang mencapai 1,5 juta rupiah asal penampilannya prima dengan duri-duri yang mengkilat dan sehat, tidak terserang hama penyakit. Lantaran inilah, Golden Barrel masih jarang dimiliki orang, meski sebenernya punya banyak penggemar.

Cara memajang Golden Barrel ini bermacam-macam, tergantung selera masing-masing. Kaktus berukuran kecil, kebanyakan ditanam dalam pot. Dan yang berukuran besar akan lebih baik lagi kalau ditanam tanpa pot. Selain lebih indah dan lebih menghemat tempat, perkembangan akarnyapun akan lebih leluasa meskipun akar kaktus ini hanya sedikit. Dan yang terpenting, tanaman ini perlu sinar matahari paling sedikit 4-6 jam setiap harinya.

Golden Barrel bisa diperbanyak dengan cara membelah tanaman yang cukup dewasa, secara horisontal. Dengan menggunakan zat perangsang tumbuh tertentu, potongan bawahnya, yang masih ada dalam pot, akan mengeluarkan tunas baru. Sedangkan potongan atasnya, supaya tak terbuang percuma, bisa digrafting dengan kaktus lainnya. Bisa juga diperbanyak dengan bijinya, tapi makan waktu lama. Bayangkan saja, kaktus ini mulai berbunga setelah berumur paling sedikit 10 tahun. Seperti yang terjadi di Kebun Raya Cibodas misalnya, kaktus raksasa dengan diameter sekitar 40 cm dan diperkirakan telah berumur 40 tahun bahkan baru berbunga sekali.