Tanaman Anggrek Macan Dari Maluku
Tanaman ini kuntumnya
berwarna dasar kuning atau kehijauan dengan belang-belang berwarna cokelat, bak
lorengnya kulit harimau. Jumlahnya bisa sampai 60 kuntum berjajar pada tangkai
yang panjangnya bisa sampai 2 meter.
Pantas kalau anggrek Grammatophyllum scriptum
koleksi Noija, pegawai kejaksaan Ambon yang gemar anggrek ini menggondol salah
satu piala dalam lomba anggrek ini menggondol salah satu piala dalam lomba
anggrek pada Pameran anggrek silangan dalam negeri, tanggal 1 – 10 Nopember
1991 lalu di Jakarta. Sosoknya memang prima. Kuntumnya berwarna kuning dan
hijau berloreng-loreng warna cokelat, sehingga sepintas dipandang mirip corak
kulit harimau. Anggrek ini memang sering disebut sebagai anggrek macan. Jumlah
kuntumnya sampai 60, tersusun pada tandan bunga yang sangat panjang, sekitar
120cm. Ukuran kuntum bunganya sekitar 3 – 4 cm dan lebar 1,5 cm. Kuntum bunga
ini tahan sampai 6 minggu.
Akarnya lebat, putih bersih menjurai kaku, keluar
dari pangkal umbi semu (bulb) yang berjumlah 3 atau 4, berbentuk bulat telur
memanjang agak pipih dengan bagian lancip mengarah ke atas. Panjangnya antara
88 – 20 cm.
Daunnya besar, berwarna hijau cerah, berbentuk pita
atau tombak terbalik, dengan panjang kira-kira 30 cm, sedangkan lebar antara 6
– 11 cm.
Ada
dua varietas
“Sebenarnya anggrek yang dilombakan itu ada dua
macam. Yang kuntumnya berwarna dasar kekuningan dan kehijauan.” Tutur D.
Kainama, staf Dipertan Tanaman Pangan cabang Maluku ketika kita dihubungi di
stan pameran. Asal kedua anggrek itu berbeda. Yang warna dasarnya kekuningan
umumnya hanya dijumpai di Kep. Maluku Bagian Tengah (P. Ambon,P. Seram, dan
P.Buru) dan Tenggara. Yang kehijauan berasal dari Kep. Maluku Bagian Utara,
seperti Kep. Senana dan Kep. Sula.
Menurut Kainama, anggrek ini jarang dijumpai di
dataran tinggi. Ini banyak ditemukan di dataran rendah dekat pantai atau di
hutan-hutan bakau. Hidupnya sebagai epifit pada pohon-pohon bakau, bintanggor (Ambon) atau nyangklung (Jawa). Kandang ditemukan juga
menempel pada pohon-pohon kayu besi yang tumbuh di dekat pantai.
Perawatan
Kainaman menyebutkan bahwa bunga si Macan muncul
setiap 6 bulan sekali. Pemunculan bunganya tidak tergantung waktu, kapan saja
bisa keluar asal perawatannya baik.
Umumnya masyarakat Maluku yang menanam anggrek ini tidak
melakukan perawatan khusus. Mereka cukup mengikat/menempelkannya pada kayu
pakis, pohon turi, kalibasa, atau maja. Selanjutnya disirami dengan air cucian
beras atau cucian ikan, itupun “Frekuensi pemberiannya tidak beraturan.
Terserah keinginan mereka,” ungkap Kainama.
Pengembangbiakannya bisa dilakukan dengan biji
ataupun pemisahan anakan. Biji diambil ataupun pemisahan anakan. Biji diambil
dari buah tua yang bentuknya bulat panjang. Pemisahan anakan sebaiknya tidak
langsung, melainkan bertahap. “Yang paling gampang tumbuh adalah membelah
sebagian, tidak langsung memotong sekaligus, beberapa hari kemudian baru
dipisahkan.”
Kainama menyesalkan banyak pemburu-pemburu anggrek
yang sering mengambil tumbuhan ini seenaknya di alam aslinya. Akibatnya
kelestarian si macan ini terganggu. Kini ia semakin sulit ditemui.
Tanaman Anggrek Macan Dari Maluku
Reviewed by Unknown
on
13.25
Rating:
Tidak ada komentar: