Pemangkasan Pohon Buah-Buahan dan Fungsinya
Pemangkasan tanaman memang telah menjadi kegiatan rutin pekebun buah di
luar negeri, sebab mereka menyadari pentingnya pemangkasan dalam usaha budidaya
intensif tanaman buah. Akan tetapi di dalam negeri, kegiatan pemangkasan masih
sering dilupakan pekebun. Malahan ada yang tidak sampai hati memangkas tanaman
yang pertumbuhannya sedang subur.
Jika menghendaki produksi buah-buahan dengan kualitas dan
kuantitas maksimal, persepsi keliru seperti itu memang perlu dihilangkan dari alam
pikiran pekebun buah kita. Sebab pemangkasan dapat meningkatkan efisiensi
sistem produksi dalam tanaman sehingga menghasilkan buah yang lebih baik.
Meskipun pemangkasan perlu dilakukan, namun jika pelaksanaannya tanpa
perencanaan matang juga akan merugikan. Pertumbuhan tanaman mungkin akan
terhambat, sehingga lambat berproduksi. Atau, tanaman justru akan mati karena
tidak dapat membentuk tunas dan daun baru untuk melakukan proses fotosintesis.
Dalam tulisan ini akan diulas teknik pemangkasan pohon buah-buahan. Pemangkasan
tanaman buah seperti apel dan anggur akan diulas pada edisi berikutnya.
Pemangkasan pada fase bibit
Dalam ulasan bulan sebelumnya, telah dikemukakan cara menangani bibit yang
ada di pembibitan. Agar sosok bibit di pembibitan lebih serasi dan harmonis,
perlu pula dilakukan pemangkasan bibit. Kecuali pada bibit stump,
pemangkasan pada fase ini sebenarnya lebih ditujukan untuk meminimalkan
penguapan massa air dari dalam tubuh tanaman.
Pada bibit stump biasanya sebagian akar dan mahkota daunnya
dipangkas, sehingga bentuknya menjadi lebih mirip tongkat. Bibit ini dibuat
untuk memudahkan pengiriman dan pengangkutannya. Biasanya bagian akar
tunggangnya dipangkas 2/3 bagian, dan
pemangkasan batang pokok dilakukan tepat
pada batas batang yang berwarna cokelat dan hijau.
Pada bibit bukan stump biasanya yang dipangkas hanyalah sebagian
daun untuk mengurangi luas permukaan daun tanaman. Yang dipangkas umumnya daun
atau pucuk yang tampak sakit. Bibit yang dipangkas batangnya biasanya akan
memiliki percabangan yang lebih banyak di kemudian hari. Demikian pula jika
akar tunggangnya dipangkas, tanaman akan memiliki perakaran samping yang banyak
sehingga dapat tumbuh lebih subur.
Pemangkasan akar dan batang pokok hanya berlaku pada mangga, jeruk, dan tanaman
lain yang tahan terhadap kondisi itu. Bibit durian, rambutan, atau alpukat
tidak dianjurkan, karena selain lambat memunculkan tunas baru, resiko
kematiannya juga tinggi.
Pemangkasan pembentukan tanaman
Pemangkasan ini dilakukan terhadap tanaman muda, yang bertujuan
mempersiapkan tanaman agar kelak dapat berbuah maksimal. Jika tanaman tidak
dibentuk, cabangnya akan terlalu rapat sehingga lingkungan mahkota daun menjadi
lembap. Akibatnya tanaman enggan berbuah, malahan mudah terserang penyakit
cendawan. Selain itu, pemangkasan pada fase ini juga ditujukan untuk membentuk
pohon agar tumbuh pendek, mudah dirawat, dan gampang dipanen buahnya. Pada
tanaman durian pemangkasan ini tidak perlu dilakukan, sebab durian biasanya
akan langsung membentuk cabang samping tanpa harus dipangkas terlebih dahulu.
Pemangkasan pembentukan umumnya hanya dilakukan sebanyak 2 kali, tetapi
pada mangga dan jeruk kadang-kadang dilakukan sampai 3 kali. Bagi bibit bukan stump,
pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman di lahan tumbuh setinggi 1-1,5 m.
Pemangkasan dilakukan pada batas batang hijau dan cokelat. Tujuannya untuk
merangsang pertumbuhan tunas samping yang banyak pada bidang pangkas.
Tunas-tunas yang tumbuh diseleksi dan ditinggalkan tiga tunas kekar dan sehat
saja. Tunas yang dipilih juga sebaiknya tidak rapat dan tidak saling
bersilangan. Tunas lemah dan tunas yang tumbuh pada batang di bawah bidang
pangkas harus dibuang. Bagi bibit stump pemangkasan pertama tidak perlu
dilakukan lagi, kecuali jika bidang pangkasannya hanya memunculkan satu cabang
saja.
Setelah cabang mencapai panjang satu meter, dilakukan pemangkasan kedua
untuk membentuk cabang baru. Jika tanaman subur, pemangkasan kedua dapat
dilakukan 3-6 bulan dari pemangkasan pertama. Tata caranya sama dengan pemangkasan
pertama. Tujuannya untuk menumbuhkan percabangan sekunder agar tajuk tanaman
terbentuk seperti payung.
Pemangkasan pemeliharaan
Setelah tajuk tanaman terbentuk, tanaman dibiarkan tumbuh bebas.
Pemangkasan selanjutnya hanya dilakukan untuk membuang cabang-cabang liar dan
cabang, ranting, atau pucuk yang sakit. Yang dimaksud dengan cabang dan tunas
liar ialah cabang dan tunas yang tumbuh tidak pada tempatnya, misalnya pada
batang pokok di bawah percabangan pertama, atau cabang dan tunas yang sifat
tumbuhnya tegak lurus (tunas air). Tunas-tunas liar itu memang harus dibuang
karena sama sekali tidak berguna, bahkan dapat menghabiskan zat-zat hara yang
diperlukan cabang lain.
Pemangkasan pemeliharaan dapat dilakukan setiap saat, dengan melihat kondisi
percabangan. Pemangkasan ini bahkan telah dapat dilakukan sejak tanaman masih
di pembibitan, yakni dengan membuang pucuk-pucuk yang sakit, atau tunas yang
tumbuh di bawah bidang okulasi atau bidang sambungan.
Untuk lebih detail dan bertanya mengenai tanaman bisa dilakukan di kebunbibit.id
Pemangkasan Pohon Buah-Buahan dan Fungsinya
Reviewed by Unknown
on
10.56
Rating:
Tidak ada komentar: