Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Jepang
Varietas padi yang mereka tanam sebenarnya sama dengan
padi lokal Cianjur, tetapi beras mereka lebih enak. Apa rahasianya?
Untuk mengantisipasi kekurangan beras, pemerintah Jepang
sering mengimpor beras. Tahun 1993 misalnya, Jepang mengimpor beras sebanyak
2,2 juta ton. Tetapi sialnya, rakyat Jepang enggan membeli beras impor. Mereka
malah rela antri membeli beras hasil petani dalam negeri yang lebih mahal.
Pasalnya mereka tidak suka makan beras impor yang memamg tidak enak.
Ketidak enakan beras impor itu karena lebih banyak berupa padi cere (Oryza
sativa var.indica) yang butirannya panjang-panjang. Sementara padi lokal
Jepang (Oryza sativa var. japonica) butirannya buntek-buntek. Kalau
ditanak, beras buntek ini bisa lekat seperti beras ketan, karena banyak
mengandung amilopektin. Rasa enaknya lebih terasa kalau nasi dimakan selagi
masih hangat.
Organik
Rasa enak ini diperoleh karena padi japonica ditanam di sawah yang nutrisi
tanahnya
cukup, hasil jasad renik yang tumbuh subur. Sawah yang subur ini
akibat dipupuk secara alamiah dengan pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik sudah umum di kalangan petani Jepang. Mereka
berusaha benar memperoleh pupuk organik ini, meskipun mahal. Kalau tidak bisa
memakai pupuk hijau, mereka memadai bokashi yang ditulari dengan jasad renik EM
(Efective Microorganism) sebelumnya.
Sayang, harga bokashi begitu mahal sampai ongkos produksi padi Jepang juga
mahal. Selain itu, bertani tanpa bahan kimia seperti herbisida dan pestisida
juga minta tenaga kerja lebih banyak. Tetapi semua itu tidak menjadi masalah,
karena sawah di Jepang sempit-sempit. Pemupukan dengan bahan organik yang mahal
masih bisa dilakukan.
Kelak kalau generasi petani tradisional sudah diganti oleh generasi baru,
mungkin tidak ada lagi yang mau bekerja secara manual menyiangi rumput dan
mengendalikan hama. Areal sawah tradisional makin sempit dan hasil padi Jepang
yang enak niscaya akan lebih merosot lagi.
Untuk menghambat proses kebangkrutan ini, pemerintah Jepang mengeluarkan
undang-undang yang mengatur para produsen beras dan tataniaganya. Perusahaan
komersial didorong untuk mengusahakan padi dengan mekanisasi, di dataran rendah
yang areal sawahnya luas-luas. Mereka diharapkan dapat menghasilkan padi masal
yang bisa dijual murah walaupun kurang enak.
Sebaliknya, di daerah pegunungan para petani tradisional masih boleh
mengusahakan sawahnya secara tradisional untuk menghasilkan beras enak.
untuk lebih detail bisa dilihat di kebunbibit.id
Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Jepang
Reviewed by Unknown
on
10.33
Rating:
Tidak ada komentar: