Tanaman Alstromeria - Bagian 2

Cara Menanam Alstroemeria

Tanaman alstroemeria yang merupakan pendatang baru itu memang baru Iin Hasim yang menanamnya. Berikut ini pengalaman pengusaha tanaman hias yang cukup beken ini dalam membudidayakan si pendatang baru yang cantik ini

Alstroemeria masih satu famili (Amaryllidaceae) dengan beberapa jenis bunga potong yang sudah ada di Indonesia, seperti leli atau amarilis. Tanaman ini asal-usulnya dari Brasil, Peru dan Chili.

Yang ditanam oleh Iin Hasim merupakan tanaman hibrida yang bibitnya didatangkan dari Aalsmeer negeri Belanda. Oleh karena itu di sini tanaman ini harus ditanam di dataran tinggi. Kebun Iin Hasim sendiri terletak di daerah Cibodas-Puncak yang tingginya 1200 m dpl.

Cara Menanamnya

Alstroemeria harus ditanam di tempat yang terkena sinar matahari penuh. Tanahnya harus diolah dengan baik, yaitu dengan mencangkulinya sampai gembur betul. Kemudian setiap satu meter persegi tanah yang telah diolah itu dicampuri pupuk kandang sebanyak kurang lebih 15 kg.

Bibitnya yang berupa rhizome ditanam dengan jarak 40x50 cm. Penanaman selanjutnya jarak tanamnya diperpanjang menjadi 60x50 cm.

Setelah rhizom tumbuh atau keluar daunnya, tanaman mulai dipupuk urea, TSP dan KCI dengan dosis secukupnya saja masing-masing sekitar 1 sendok the per tanaman. Pemupukan dilakukan dua minggu sekali.

Perawatan lain yang dilakukan adalah penyiraman, satu kali setiap hari. Boleh dilakukan pagi atau sore hari. Kemudian setiap satu minggu sekali disemprot fungisida dan insektisida secara bergantian. Tindakan ini merupakan preventif saja, karena selama ini tanaman hias tersebut belum pernah diserang hama atau penyakit.

Delapan bulan setelah tanam, biasanya tanaman sudah mulai berbunga dan bunganya sudah siap dipanen untuk bunga potong.

Menurut Iin Hasim, selama menanam alstroemeria memang belum menemui hambatan. Hanya problemnya, bibitnya masih harus dipesan dari negeri Belanda, yaitu di Van Staaveren B.V., Legmeerdijk 303, 1431 GB Aalsmeer, Holland.