Apel Anna Primadona Baru Dari Batu
Warnanya merah dan bentuknya seperti
trapesium terbalik, mirip sekali dengan apel impor. Rasanya bisa manis dengan
aroma apel yang tajam. Daging buahnya masir tapi padat sehingga kalau digigit
terasa “nyes”.
Ada beberapa jenis apel
yang dihasilkan daerah Batu-Malang yang umumnya disebut apel Malang. Misalnya,
Rome Beauty yang bentuknya bulat berwarna merah-hijau kekuningan, manalagi juga
berbentuk bulat berwarna kuning kehijauan, dan Princess Noble atau dikenal
dengan sebutan apel Australia bentuknya mirip dengan manalagi hijau kekuningan.
Selain ketiga apel
popular tadi, kini di Batu ada apel baru namanya Anna. Apel ini mulai diminati
petani maupun konsumennya, karena beberapa keistimewaannya.
Mirip Apel Impor
Bentuk dan warna apel
Anna mirip sekali dengan apel impor, Red Delicius misalnya. Hingga apel Anna
sering diakukan sebagai apel impor oleh pedagang buah.
Warna kulit apel Anna
kalau tua merah tua dan bisa merata. Sedang selagi muda, hijau kemudian berubah
hijau kekuningan semburat merah kalau mulai tua. Warna kulit inilah salah satu
daya tarik apel Anna.
Bentuk buah apel anna,
agak memanjang seperti trapesium terbalik dengan pangkal buah berbentuk seperti
bintang. Jadi lebih mirip apel impor daripada apel malang yang umumnya
berbentuk bulat. Kulit apel anna tipis sehingga tidak bisa disimpan terlalu
lama.
Rasanya kalau baru
dipetik, apel anna lebih asam daripada apel malang lainnya. Namun setelah
menginap 3-4 hari, rasanya menjadi manis dengan aroma apel yang tajam. Daging
buahnya agak masir, tapi padat tidak “kapes-kapes” seperti apel impor.
Kandungan airnya banyak dan empuk. “Kalau digigit terasa nyes-nyes,” tutur H.
Sakeh dari dukuh Banyukuning, Desa Bumiaji, Batu yang kini dikenal paling
banyak menanam apel ini.
Bobot buah apel anna lebih enteng dibandingkan dengan apel malang lainnya. Dengan ukuran yang sama, apel manalagi 1 kg hanya berisi 5-6 buah,
apel anna bisa berisi tujuh buah. “Ini merupakan kelebihan dari apel anna
hingga petani kurang begitu menyenanginya,” ujarnya lebih lanjut.
Asal Usulnya
Apel anna dimasukkan ke
Indonesia oleh R. Widodo pada tahun 1975 dari Thailand. “Apel ini saya peroleh
dari kebun koleksi Doi Pui Research, Chiangmai-Thailand,” ujar mantan kepala
Sub Balai Penelitian Hortikultura Malang ini.
Menurut R.Widodo,
sebenarnya apel ini diintroduksi Thailand dari Israel. Di kebun pusat
penelitian hortikultura Thailand itu, meskipun sudah tua, apel ini belum pernah
berbuah. Namun setelah diperlakukan seperti tanaman apel di Indonesia, dua
minggu kemudian bisa berbunga. “Dan saya sempat melihatnya,” cerita R. Widodo.
Pada tahun 1975, R.
Widodo mendapatkan undangan untuk berkunjung ke Thailand selama dua minggu.
Waktu itulah ia tahu bahwa apel ini termasuk tipe spur type yang di
Indonesia belum ada. Karenanya,
ia lantas tertarik untuk mengintroduksinya.
Nama Anna, memang sudah dari sananya begitu. “Waktu
itu ada yang mengira nama ini berasal dari nama anak saya. Padahal bukan,”
katanya menjelaskan asal usul nama Anna.
Mulai Berkembang
Bagi petani Batu, apel
ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, karena sudah 14 tahun ada di daerah ini.
Dulu apel ini sudah banyak menanamnya. Namun kelemahan-kelemahannya dan
sulitnya pemasaran, banyak yang membongkarnya kembali.
Namun setelah adanya
pembatasan impor buah-buahan, pemasaran apel Anna mulai lancar. Petanipun
kembali menanam apel yang warnanya mirip apel impor ini.
Contohnya H. Sakeh tadi.
Kini ia mempunyai 300 batang tanaman apel Anna yang ditanam bersama-sama dengan
jenis lainnya, dan sebagian yang ditanam khusus dalam satu areal. Umurnya sudah
lima tahun dan berbuah yang ketiga kalinya.
Selain H. Sakeh, yang
mulai mengembangkan apel ini adalah Kadir Rasyidi, dari Desa Tulungrejo-Batu
yang terkenal dengan buah plumnya itu. Kini ia sudah menanam sekitar 150 pohon
apel ini dan yang sudah berbuah sekitar 20 pohon. Sama dengan H. Sakeh, karena
mudahnya pemasaran itu iapun yakin dengan pengembangan apel ini.
Apel Anna Primadona Baru Dari Batu
Reviewed by Unknown
on
13.59
Rating:
Tidak ada komentar: