Rhododendron (Azalea)
Bila
menginginkan bonsai berbunga, maka Azalea merupakan pilihan utama. Tanaman hias
ini memang paling mudah ‘mengeluarkan’ bunganya yang indah. Kayu batangnya yang
keras serta daunnya kecil-kecil, membuat tanaman hias ini cukup baik dibonsai.
Azalea merupakan satu seri dari Rhododendron. Namun
karena ketidaktahuan masyarakat, mereka justru menyebut semua rhododendron
sebagai azalea. Mungkin awalnya rhododendron yang ada di negeri kita merupakan
seri Azalea sehingga itulah yang dikenal oleh masyarakat. Dan akhirnya semua
rhododendron yang masuk kemudian dinamakan pula azalea. Sosok tanaman dan bunga
anggota rhododendron memang mirip satu dengan yang lain. Anggota rhododendron
yang telah ditemukan tidak kurang dari 900 jenis, termasuk azalea.
Namun yang umum dibonsai hanya 2, yaitu R. lateritium dan R. obtusum, meskipun jenis lain dapat juga dibonsai. Kedua jenis tadi berkelopak bunga tunggal, berukuran bunga besar.
Namun yang umum dibonsai hanya 2, yaitu R. lateritium dan R. obtusum, meskipun jenis lain dapat juga dibonsai. Kedua jenis tadi berkelopak bunga tunggal, berukuran bunga besar.
Kelebihan
dan Kekurangannya
Rhododendron (azalea) mempunyai kelebihan bila
dibonsai yaitu saat tidak berbunga binsai ini akan tetap menarik karena susunan
cabang-cabangnya sangat menarik dan besar-besar. Sedangkan daunnya kecil-kecil
kontras dengan bunganya yang besar. Bunganya berwarna cerah, indah, dan
berukuran besar, sekali pun telah dibonsai. Namun bunganya yang besar ini juga
bisa menjadi kelemahan dari bonsai azalea. Menurut Rachmat, dari Paguyuban
Bonsai Cihideung Indah, Lembang, Bandung,
bunga azalea yang besar akan membuat bonsai tampak muda. Padahal bonsai yang
baik harus berkesan tua. Namun demikian bonsai azalea yang menampilkan bunga
tetap digemari terutama oleh kaum Ibu dan juga pemula.
Kelemahan lain dari Azalea ini adalah pertumbuhannya
relatif lambat sehingga untuk membentuk satu gaya perlu waktu lama untuk menunggu batang
jadi besar. Karenanya gaya
yang umum dipakai untuk bonsai azalea (rhododendron) adalah broom atau
sapu terbalik. Ini disebabkan karena pada gaya
ini pemotongan cabang tidak banyak dilakukan.
Perawatan
Sayangnya Azalea atau Rhododendron hanya akan
memunculkan bunganya bila tumbuh di daerah tinggi yang bersuhu rendah.
Sedangkan bila ditanam di daerah rendah sulit mengeluarkan bunganya. Tanaman
ini juga menyukai sinar matahari penuh dan pH tanah agak masam 5,5 – 6.
Membonsai tanaman ini tidak sulit. Ia dapat ditanam
melalui setek atau cangkokan. Dari bahan setek ini ia akan memunculkan akarnya
setelah 4 minggu. Sedangkan melalui cangkok ia dapat dipisahkan dari tanaman
induk setelah 2 – 3 bulan. Selanjutnya bibit ini ditanam dalam pot atau polibag
dengan media yang terdiri dari humus 50%, tanah 20%, dan pasir 30%. Komposisi
media ini dipilih karena azalea tidak menyukai kekeringan. Sebaliknya ia pun
tidak menyukai akarnya tergenang air. Karena itu penyiraman dilakukan dengan
melihat keadaan.
Saat menunggu besar, tanaman mulai dapat dilatih,
baik dengan membentuk tanaman, maupun dengan mengarahkan cabang-cabangnya
dengan kawat.
Pemupukan yang rutin diperlukan oleh azalea
(Rhododendron). Meskipun ia sebenarnya bukan tanaman yang ‘rakus’ hara. Bila
tanaman sudah berbunga baik dan memunculkan tunas-tunas baru (15 – 20 cm),
pemupukan telah dapat dikurangi. Unsur hara yang diperlukan sama dengan tanaman
lain yaitu N, P, dan K.
Rhododendron (Azalea)
Reviewed by Unknown
on
13.36
Rating:
Tidak ada komentar: