Ketapang dan Ketepeng Serta Khasiatnya
Ketapang dan Ketepeng
Baik ketapang maupun ketepeng ditanam orang untuk
dimanfaatkan keindahannya sebagai tanaman hias. Ternyata mereka juga berkhasiat
sebagai jamu nenek moyang. Apanya?
Mari kita meneropong pohon ketapang dulu. Pohon Terminalia
catappa dari suku Combretaceae ini penghuni asli hutan dataran
rendah Asia tropika, tapi ada yang kemudian dibudidayakan sebagai pohon hias
bagi rumah kota pantai. Tajuk daunnya memang aneh, tidak berkumpul menjadi satu
tapi jelas sekali berlapis-lapis. Cabang-cabangnya muncul dari batang secara
serentak pada satu bidang yang sama, sehingga cabang itu tumbuh mendatar.
Mengerutkan kulit
Baik daun maupun kulit batang dan akarnya mengandung tannin, yang seperti
kulit batang turi bang. Bersifat astringen, mengerutkan kulit. Kadarnya cukup
jelas, antara 9-12 %, sehingga dapat dipakai mengobati radang selaput lendir
rongga mulut dan sariawan.
Kulit batang satu jari (lk.6 cm) direbus dalam panci bersama air 2 gelas,
sampai mendidih, lalu dibiarkan mendidih terus, sampai airnya tinggal
separonya. Sari kulit inilah yang dipakai berkumur 4 kali sehari, seperti sari
kulit batang turi.
Anti mejen
Buah ketapang yang sebesar 4x6 cm, berupa buah batu yang merah tua.
Bentuknya lonjong, tapi mempunyai lunas tepian, sepasang. Biji di dalamnya
terasa gurih enak, seperti biji amandel yang
dipakai membuat kue-kue tertentu
dan pengisi bon-bon cokelat itu. Karena seperti amandel (almond), pohonnya lalu
disebut Indian almond, di negara-negara yang penduduk pribuminya berbahasa
Inggris.
Rasa gurih-gurih nyaman itu gara-gara lemak olein, palmitin dan stearin.
Kadarnya lumayan tingginya, sampai bisa dimanfaatkan sebagai pencahar untuk
mendobrak sakit mejen. Ibu-ibu yang sedang hamil dan sulit “ke
belakang”, bisa diperlancar kepergiannya ke belakang itu, kalau mau makan biji
ketapang ini sebagai jajan. Asal tidak terlalu keenakan sampai makan terlalu
banyak. Kalau berlebihan, ibu kita justru bisa menderita diare.
Anti kurap
Ketepeng Cassia alata, sama sekali bukan kerabat ketapang, tapi dari
suku Caesalpiniaceae, asal Amerika Selatan. Lazim juga disebut ketepeng
kebo. Disebut ketepeng kebo, karena daun dan sosok tanamannya lebih kasar
daripada ketepeng kecil, Cassia tora, yang berupa terna serendah 50 cm.
Ketepeng kecil yang tumbuh menyemak ini lebih banyak dipakai sebagai penutup
tanah kosong, daripada sebagai tanaman hias. Sosok tanamannya berupa perdu
tegak, yang hanya rendah saja (lk.3m). Batangnya juga hanya sebesar lengan,
tetapi ia pun banyak ditanam sebagai penghias taman, karena bunganya yang
menggerombol dalam tandan berwarna kuning emas, bagus sekali. Sedangkan daunnya
yang bersirip genap hijau lonjong, mempunyai sumbu tangkai yang merah jingga.
Daun inilah yang berkhasiat mengobati penyakit kurap (sejenis penyakit
kulit), yang disebabkan oleh cendawan Trichophyton. Kulit yang terserang
(biasanya kepala dan sela-sela jari kaki), menunjukkan bercak-bercak bulat
belang, yang berbeda warnanya dengan kulit sekitarnya, sampai disebut ringworm,
oleh orang-orang Inggris. Hanya ringnya yang tampak, sedangkan wormnya tidak
ada. Daun ketepeng kebo begitu cespleng melawan kurap ini, sampai dulu pernah
terkenal sebagai daun kurap.
Apanya yang berkhasiat?
Ketepeng kebo mengandung asam krisofanat (atau dihidroksimetilantrakinon)
yang bersifat penumpas jamur, krisarobin (hasil reduksi krisofanat), yang juga
antijamur, dan tannin yang bersifat pengerut, penghalus kulit. Krisarobin itu
kalau pekat bisa merusak kulit, tapi kalau encer tidak begitu runyam. Untung
ada tannin, yang mampu menutup dan menghaluskan lecet-lecet kulit. Maka, ketika
salep dari daun ketepeng itu dioleskan pada kulit yang berkurap, ia sama sekali
tidak “makan kulit”.
Salep ketepeng kebo dibuat sebagai berikut. Beberapa helai daun dipipis di
atas batu pipisan yang digilas dengan batu penggilas, sambil diperciki air
secukupnya, sampai lumat berubah menjadi semacam bubur. Kalau tidak ada batu
pipisan, boleh juga memakai lumping berikut penumbuk (penggerus)-nya, untuk
melumatkan daun itu. Bubur daun kemudian ditetesi sari jeruk nipis dan
diaduk-aduk sekali lagi supaya merata, sampai halus seperti salep. Inilah yang
dioleskan pada kulit yang terserang kurap.
Di Kalimantan, salep ini dipakai untuk
Detail lebih lengkap dan pemesanan tanaman bisa dilihat di kebunbibit.id
Ketapang dan Ketepeng Serta Khasiatnya
Reviewed by Unknown
on
10.20
Rating:
Tidak ada komentar: